Tumbuhkan bakatmu!


Parenting Class - Mom and Dad are My Hero

Yogyakarta (7/1/2023)

Diprakarsai oleh para wali murid kelas 2, acara seminar parenting mujonta diadakan dengan tajuk "Mom and Dad are My Hero". Seminar ini dihadiri oleh orang tua dan wali dari murid semua kelas. Tak hanya ibu-ibu, beberapa bapak juga hadir pada acara ini. Ibu Fika K. S.Pd, Jas menjadi pembicara selama kurun waktu kurang lebih 1 jam. Selain seminar, pihak komite sekolah juga hadir meramaikan kegiatan dengan pengumuman door prize pada akhir acara.

Topik ini dipilih sebagai sarana untuk berbagi ilmu mengenai interaksi orang tua dan anak, terutama peran kewiraan dan kepahlawanan orang dewasa di mata anak-anak. Tema kepahlawanan dirasa penting untuk merefleksikan kembali seperti apa tepatnya waktu yang disisihkan oleh orang tua untuk buah hatinya. Pada satu kasus kita dapat menemukan wali murid yang mampu berkonsentrasi dalam merawat anak seharian penuh di rumah, namun pada realita lainnya, terdapat pula yang harus pulang pergi ke lokasi kerja.

Dinamika hubungan antara peserta didik dan walinya di rumah memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak. Ini dikarenakan rasio antara waktu dan perhatian mereka di sekolah dengan di rumah bisa menjadi setara. Pada perbandingan waktu wali murid di rumah yang lebih sedikit, sudah barang tentu, dibutuhkan kualitas yang lebih baik. Sebaliknya, ketikapun waktunya lebih banyak, hal ini belum menjamin curahan waktu yang berkesan bagi anak. Maka, muncullah gagasan mengenai kepahlawanan orang tua untuk memaksimalkan waktu wali murid selama bersama anak.

Salah satu contoh kasus yang dapat diambil hikmahnya adalah cerita bagaimana pembicara menceritakan pengalamannya ketika mengantarkan putrinya ke kegiatan ekstrakulikuler. Jarak antara sekolah dan kegiatan sepulang sekolah yang jauh "memaksa" mereka berdua untuk terududuk dan berlama-lama di kendaraan. Secara alami, tumbuh percakapan yang intim antara mereka. Pada akhirnya mereka menyadari akan samanya perasaan lelah mereka dari keberangkatan di pagi hari hingga antar-jemputnya di malam-malam. Di belakang panggung yang mungkin luput, telah hadir pula peran sang suami yang memungkinkan terjadinya momen semacam itu. Memang tak perlu berkilau dan berjubah, namun pancaran sinar kasih sayang orang tua sangat krusial pada kejadian semacam ini demi hangatnya jiwa anak-anak.

 

Bagaimanapun, menjadi orang tua adalah "pekerjaan rumah" yang tak pernah selesai bagi orang-orang dewasa. Ialah tentang bagaimana agar perbedaan tumbuh-kembangnya karakter anak-anak dapat cocok dengan kemampuan orang tua. Sangat mungkin terjadi konflik yang sehat antara kedua belah pihak, selama komunikasi dilakukan dengan jujur. Tak hanya itu, mungkin perenungan orang tua tentang pola asuh yang mereka alami dan yang akan mereka berlakukan-pun terjadi setiap malam sebelum waktu istirahat. Maka selain berikhtiar, sebagaimana doa yang pernah diajarkan secara turun-temurun, kita dapat selalu berharap agar Allah Yang Maha Penyayang tidak pernah berhenti mengasihi kita, anak-anak kita, dan orang tua kita. (amhxr)

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya

Strawberry yang Tangguh

(YOGYAKARTA, 10/02/2024) Selayaknya oleh-oleh dari tanah parahyangan yang manis dan menarik ini, begitu pulalah Bunda Cinta mengilustrasikan tampilan kasat mata generasi Z. Strawberry y

10/02/2024 08:09 - Oleh Administrator